Senin, 09 April 2012

Dampak negatif smartphone


1.      Kecanduan
Sebuah survey menyatakan 60% dari remaja berumur 13 - 19 tahun menggunakan dan kecanduan smartphone mereka. Hal ini bisa dilihat dari laporan bahwa smartphone mengalami kenaikan penjualan yang sangat tinggi dan diprediksikan akan bertambah lagi ke depannya.Ofcom, badan independen yang berlaku sebagai regulator dan pengawas kompetisi industri komunikasi di Inggris telah melakukan wawancara terhadap 511 responden di Irlandia Utara dan menemukan bahwa 92% responden menggunakan ponsel. Dari angka tersebut, sekitar seperempat dari mereka menggunakan dan kecanduan smartphone.
Telenav, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang navigasi dan GPS, melakukan survey yang unik terhadap beberapa warga Amerika. Survey ini mengkondisikan di mana responden disuruh memilih, harus meninggalkan penggunaan smartphone-nya selama seminggu atau smartphone tersebut bisa digantikan dengan kebutuhan penting lain dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Hasilnya sungguh mencengangkan, 70% responden rela meninggalkan alkohol daripada smartphone miliknya, 63% responden lain merelakan cokelat, 55% merelakan caffeine, 54% merelakan berolah raga, dan 20% reponden merelakan komputer. Ada dua hal menarik dari survey ini yang direlakan oleh responden, 22% rela untuk meninggalkan sikat gigi selama seminggu daripada smartphone, 22% rela untuk tidak bertemu pasangannya, bahkan ada 21% rela tidak bersepatu atau tidak beralas kaki selama seminggu. Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan.Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.
2.      Mengganggu tidur
Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur. Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk. Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas.Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan.Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi.Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.
3.      Memicu cemas
Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan.
Studi yang dilakukan MIT’s Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.
4.      Melemahkan otak
Di balik kemudahan yang diberikan, Smartphone berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain.
“Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat,” kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore.
Untuk itu, ia menyarankan para pengguna Blackberry agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. “Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali,” kata Goodman. “Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering Blackberry

5.      Efek radiasi 
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen. 

6.      Mengganggu Perkembangan Anak
Melalui canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar