Senin, 09 April 2012

Bentuk Penyalahgunaan Smartphone


1.      Berpendapat sebebas-bebasnya
               Adanya smartphone membuat kita dapat memberikan pendapat kita secara bebas melalui jejaring social. Beberapa orang sering menyalahgunakannya dengan berkata-kata yang tidak sepantasnya yang menyebabkan orang lain menjadi tersinggung, padahal tujuan dari smartphone adalah untuk memperluas wawasan maupun pertemanan bukan untuk saling mengejek maupun mencibir.
2.      Aplikasi yang dimalfungsikan
Kasus terkait pemotretan diam-diam di Jepang, oleh voyeurs jumlahnya makin meningkat. Aplikasi yang memungkinkan shutter tanpa suara menjadi kambing hitam atas tindakan tersebut. Laporan mengenai kasus penyalahgunaan aplikasi ini banyak dilaporkan di perfektur Kanagawa, Jepang. Sekitar 30% kasus melibatkan penyalahgunaan aplikasi smartphone untuk menyebarkan foto mesum maupun hal yang tidak sesuai norma
3.      Ajang perlombaan
Smartphone kerap kali digunakan remaja untuk ajang perlombaan yang membuktikan gaul tidaknya seorang remaja. Remaja pun berbondong-bondong membeli smartphone karena tak ingin kalah dengan teman sebayanya. Remaja menanggap dengan mempunyai smartphone terbaru ia menjadi anak gaul.
4.      Situs-situs berbau pornografi
Melalui adanya tehnologi canggih seperti komputer, internet, dan smartphone, banyak yang menyalahgunakan tehnologi canggih tersebut seperti penggunaan internet yang kurang terkontrol untuk anak-anak di bawah umur, sudah banyak kejadian contohnya banyak anak-anak yang membuka situs situs yang seharusnya tidak dibuka,namun nyatanya mereka dengan mudah mengakses situs tersebut tanpa bimbingan orang tua. Ini yang membuat moral anak-anak bangsa menjadi rusak dan menimbulkan banyak kejadian kriminal yang terjadi setelah mereka membuka situs situs tersebut.
5.      Media kriminalitas
Para oknum kini lebih sering mengincar pengguna smartphone sebagai sasarannya karena smartphone dinilai lebih mudah dibobol aksesnya. Selain itu, para oknum biasanya menipu karena orang-orang cenderung lebih percaya karena mereka berpikir orang menggunakan smartphone adalah orang yang bisa dikatakan berkelas.
6.      Media penyebaran perilaku kekerasan  
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan di internet. Karena segi isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan  berbagai macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya  dengan menampilkan hal-hal yang menunjukan kekejaman dan kesadisan.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara  bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak  muda, khususnya permainan komputer yang banyak memuat unsur kekerasan  dan pembunuhan. Bahkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang di mainkan di komputer memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada di televisi ataupun  kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun. Hal ini terjadi terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap  sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada  diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak  kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan).

2 komentar:

  1. Wiih kacau mesti di bimbing anak anak kecil gitu agar mereka tidak akan melakukan tindakan Susila yang merugikan Orang Lain

    BalasHapus