1. Berpendapat
sebebas-bebasnya
Adanya smartphone membuat kita dapat
memberikan pendapat kita secara bebas melalui jejaring social. Beberapa orang
sering menyalahgunakannya dengan berkata-kata yang tidak sepantasnya yang
menyebabkan orang lain menjadi tersinggung, padahal tujuan dari smartphone
adalah untuk memperluas wawasan maupun pertemanan bukan untuk saling mengejek
maupun mencibir.
2. Aplikasi
yang dimalfungsikan
Kasus terkait pemotretan diam-diam di Jepang,
oleh voyeurs jumlahnya makin meningkat. Aplikasi yang memungkinkan shutter
tanpa suara menjadi kambing hitam atas tindakan tersebut. Laporan mengenai
kasus penyalahgunaan aplikasi ini banyak dilaporkan di perfektur Kanagawa,
Jepang. Sekitar 30% kasus melibatkan penyalahgunaan aplikasi smartphone untuk
menyebarkan foto mesum maupun hal yang tidak sesuai norma
3. Ajang
perlombaan
Smartphone kerap kali digunakan remaja untuk
ajang perlombaan yang membuktikan gaul tidaknya seorang remaja. Remaja pun
berbondong-bondong membeli smartphone karena tak ingin kalah dengan teman
sebayanya. Remaja menanggap dengan mempunyai smartphone terbaru ia menjadi anak
gaul.
4. Situs-situs
berbau pornografi
Melalui
adanya tehnologi canggih seperti komputer, internet, dan smartphone, banyak
yang menyalahgunakan tehnologi canggih tersebut seperti penggunaan internet
yang kurang terkontrol untuk anak-anak di bawah umur, sudah banyak kejadian
contohnya banyak anak-anak yang membuka situs situs yang seharusnya tidak
dibuka,namun nyatanya mereka dengan mudah mengakses situs tersebut tanpa
bimbingan orang tua. Ini yang membuat moral anak-anak bangsa menjadi rusak dan
menimbulkan banyak kejadian kriminal yang terjadi setelah mereka membuka situs
situs tersebut.
5. Media
kriminalitas
Para oknum kini lebih sering mengincar pengguna
smartphone sebagai sasarannya karena smartphone dinilai lebih mudah dibobol
aksesnya. Selain itu, para oknum biasanya menipu karena orang-orang cenderung
lebih percaya karena mereka berpikir orang menggunakan smartphone adalah orang
yang bisa dikatakan berkelas.
6. Media
penyebaran perilaku kekerasan
Kekejaman dan kesadisan juga banyak
ditampilkan di internet. Karena segi isi pada dunia internet tidak terbatas,
maka para pemilik situs menggunakan
berbagai macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang menunjukan
kekejaman dan kesadisan.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa
ada korelasi positif antara bermain
permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan komputer yang
banyak memuat unsur kekerasan dan
pembunuhan. Bahkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang di
mainkan di komputer memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan
kekerasan yang ada di televisi ataupun
kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun. Hal ini terjadi terutama pada
anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku
agresif dan sadistis pada diri anak, dan
bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru
adegan kekerasan).
terimakasih :)
BalasHapusWiih kacau mesti di bimbing anak anak kecil gitu agar mereka tidak akan melakukan tindakan Susila yang merugikan Orang Lain
BalasHapus